SIFAT AKTIVA TETAP
![]() |
Gambar oleh Karolina Grabowska dari Pixabay |
Sifat Aktifa Tetap - Semakin pesatnya pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor
industri yang didukung oleh kemajuan tekhnologi dan globalisasi pasar internasional
akan berdampak pada timbulnya persaingan yang ketat di antara perusahaan
khususnya yang bergerak dalam bidang industri sejenis. Hal ini tentu saja
menuntut pihak manajemen perusahaan untuk lebih dapat memanfaatkan sumber daya
yang dimilikinya agar dapat digunakan secara efisien dan efektif, sehingga
hanya perusahaan yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam
kegiatan operasionalnya saja yang dapat bertahan dan memenangkan persaingan
global ini.
Untuk mendukung kegiatan operasionalnya, setiap bentuk
badan usaha yang ada saat ini mulai dari yang berukuran kecil hingga yang besar
pasti akan memanfaatkan aktiva miliknya. Aktiva- aktiva tersebut bervariasi jenisnya
tergantung pada sifat aktivitas usaha yang dijalankan perusahaan. Seperti yang
telah dijelaskan pada modul-modul sebelumnya, aktiva dalam neraca pada umumnya
diklasifikasikan menurut tingkat likuiditasnya, yaitu tingkat kemudahannya
untuk dapat diubah menjadi kas (uang) dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan
tingkat likuiditasnya ini, aktiva diklasifikasikan mulai dari yang paling
lancar hingga yang paling tidak lancar.
Salah satu subklasifikasi dari aktiva yang dimiliki
perusahaan adalah aktiva tetap (fixed assets). Aktiva tetap ini merupakan
bagian terpenting dalam suatu perusahaan baik ditinjau dari segi fungsinya
jumlah dana yang diinvestasikan, maupun pengawasannya. Aktiva tetap dilaporkan
dalam neraca berdasarkan urutan masa manfaatnya yang paling lama, dimulai dari
tanah, bangunan, dan seterusnya. Di samping rnemiliki ciri-ciri mendasar yang
umum sebagaimana aktiva lainnya, aktiva tetap juga memiliki ciri-ciri tambahan
yang membedakannya, yaitu: merupakan barang fisik yang dimiliki perusahaan untuk
memproduksi barang atau jasa dalam operasi normalnya, memiliki umur yang
terbatas, pada akhir masa manfaatnya harus dibuang atau diganti, nilainya
berasal dari kemampuan perusahaan dalam memperoleh hak-haknya yang sah atas
pemanfaatan aktiva tersebut, seluruhnya bersifat nonmoneter, dan umumnya jasa
atau manfaat yang diterima dari aktiva tetap meliputi periode yang lebih
panjang dari satu tahun.
Berdasarkan beberapa ciri tambahan aktiva tetap tersebut
di atas, maka tampak bahwa kemampuan aktiva tetap untuk memberikan jasa kepada
perusahaan dalam kegiatan operasinya akan cenderung semakin menurun dalam jangka
waktu yang panjang. Suatu pengecualian dalam hal ini adalah untuk tanah, di
mana tanah tidak disusutkan karena harga tanah justru cenderung akan meningkat
dari tahun ke tahun; tanah dikatakan memiliki umur yang tidak terbatas (unlimited
life). Selanjutnya, akibat penurunan kemampuan tersebut dan pengaruh
faktor-faktor lainnya seperti keusangan (obsolecence), maka nilai yang
melekat pada aktiva tetap akan berubah seiring berlalunya waktu. Inilah yang
mendorong perusahaan untuk melakukan penyusutan atau depresiasi atas aktiva
tetap yang dimilikinya.
Sebagai kesimpulan, aktiva tetap merupakan
aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen. Mereka merupakan
aktiva berwujud (tangible assets) karena terlihat secara fisik. Aktiva
tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk
dijual sebagai bagian dari kegiatan operasi normal perusahaan. Aktiva berwujud
ini diperoleh baik dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu. Aktiva
yang umum dilaporkan di dalam kategori ini meliputi: tanah, bangunan, perabot,
peralatan, dan kendaraan bermotor. Dalam beberapa industri, seperti industri
utilitas (contohnya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
penerbangan, pelayaran pembangkit listrik, telekomunikasi), aktiva tetapnya
bisa menempati bagian yang sangat signifikan pada total aktiva perusahaan
secara keseluruhan.
Baca juga SIFAT AKTIVA TETAP
Posting Komentar untuk "SIFAT AKTIVA TETAP"
Posting Komentar
Berkomentarlah yang membangun!